For every laugh, there should be a tear – Walt Disney

02 February 2012

" Galau Part I "


Mungkin ini yang namanya masa-masa galau menanti masa depan yang udah pasti tapi masih aja belum jelas. Masa kelas 3 SMA. Ya, banyak yang bilang ini akhir dari masa paling menyenangkan dari hidup kita. rasanya baru kemaren aku masuk ke TK. Dari pertama sekolah, aku gak pernah se-galau ini. Dulu, buat milih Tk aku cuma milih seenaknya aja. Yaitu TK yang paling deket dari rumahku. Begitu juga pas masuk SD, mulai milih-milih sedikit. Pas masuk SMP pun, aku mengandalkan NEM ditangan dan tinggal duduk manis nunggu pengumuman masuk kemana. Pas masuk SMA, lebih sulit lagi. Karena ada tes segala macem. Nah, yang terakhir pilih perguruan tinggi yang negeri *gak mungkin swasta, karena mama lebih milih aku nikah daripada masuk PTS, astagfirullah*. 
Pilihanku sekarang memang banyak, sama seperti dulu aku nentuin sekolahku. Tapi ini masih sangat amat rancu. Bayangin aja, kita harus saingan sama anak seluruh Indonesia yang beratus ribu orang buat perebutin kursi PTN yang gak nyampe ribuan tiap jurusannya. Ditambah lagi kalau kakak kelas tahun lalu banyak yang ikut SNMPTN tahun ini juga. Ya Allah, kalau inget semua itu rasanya pengen nangis + teriak sepuas-puasnya. Sekarang kesibukan mulai terasa. TO tiap minggu, les nanti bakalan tiap hari, ditambah kegiatan disekolah yang aku yakin bakal ngebuat semua anak SMA kelas 3 ngerasa frustasi abis. Sekarang udah banyak perguruan tinggi ataupun sekolah kedinasan yang buka pendaftaran atau malah udah mulai seleksinya. Tapi sampe sekarang juga, aku belum pernah ikut satupun. Karena memang, aku udah punya target jenis tes apa aja yang bakal aku ikutin. Gak mungkin kan aku ikut semua tes tanpa persiapan. itu sih namanya buang-buang uang dengan percuma.
Harapanku yang pertama ada di SNMPTN undangan. Siapa sih yang gak mau masuk PTN dengan harga lebih terjangkau dan tanpa tes. Isu awal yang diambil dari 75% terbaik kelas karena sekolahku punya predikat R-SBI. Aku sempet bersyukur karena setelah dirata-rata ternyata nilaiku masih masuk 75% terbaik dikelas walaupun hampir mirip sama temen yang lain. Tapi kenyataan berbicara lain, setelah web SNMPTN dibuka dan inilah hasilnya.



Dan itulah akhir dari harapanku ikut SNMPTN undangan. Gak ada embel-embel R-SBI ataupun akselerasi disana. Tapi aku tetep berusaha berpikiran positif ditengah kegalauan semua anak-anak kelas 3. Aku harap, mereka yang memang punya kesempatan untuk masuk lewat undangan diberi kemudahan. Dan buat aku dan temen-temen lain yang belum punya kesempatan itu, akan dimudahkan dan diberi jalan yang jauh lebih indah dari ini. Amin, Ya Allah.. :)

:: iNfaNa ::

No comments: